Pages

Minggu, 31 Desember 2017

Determinasi Strain Larva Aedes Aegypti (Linn) Rentan Homozigot Dengan Metode Seleksi Indukan Tunggal

ABSTRAK. Pengendalian umumnya dilakukan dengan tiga cara yaitu fisik, biologik, dan kimia. Aplikasi insektisida merupakan cara yang paling umum digunakan. Disamping keunggulan dalam penurunan populasi vektor yang cepat, aplikasi satu jenis insektisida yang berulang dalam jangka panjang dapat menimbulkan bebeberapa masalah, yakni munculnya populasi serangga target yang resisten, resurjensi, ledakan hama sekunder, penumpukan residu insektisida di alam yang menimbulkan masalah terhadap manusia, hewan dan lingkungan. Nyamuk Aedes aegypti dewasa yang berasal dari laboratorium Entomologi Kesehatan Institut Pertanian Bogor diambil secara acak. Telur Ae. aegypti yang berasal dari satu indukan ditetaskan secara terpisah. Insektisida yang digunakan untuk pengujian larva nyamuk yaitu malation, propoksur, dan sipermetrin. Uji kerentanan larva terhadap setiap jenis konsentrasi insektisida menggunakan 25 larva instar III. Hasil menunjukkan dengan metode seleksi indukan tunggal, kemudian dipaparkan dengan insektisida malation, propoksur, dan sipermetrin, larva Ae. Aegypti memperlihatkan tren rentan homozigot pada generasi keempat (F4). Pembentukan strain homozigot rentan memerlukan waktu di atas lima generasi. 

Kata kunci: Ae. aegypti, Insektisida, Seleksi Indukan Tunggal.

Full article: http://jurnal.umuslim.ac.id/index.php/VRS/article/view/490/364

Tidak ada komentar:
Write komentar

Recommended Posts × +